Rabu, 13 Juni 2012

cedera yang terjadi pada permainan bola voli


Sejarah Permainan Bola Voli
Sejarah Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (MCA). Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nasional. Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan:
1. Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indonesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta. Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik, kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli.
● Pengertian Bola Voli
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga Bola Voli dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di Indonesia di naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
● Teknik dasar jump serve
Untuk teknik dasar jump serve ada beberapa yang harus di ketahui:
1. awalan
            2. tolakan
            3. meloncat
            4. memukul bola
            5. mendarat
● Cedera-cedera yang akan terjadi pada bola voli:
1.      Cedera lutut
Sekitar 55 persen cedera akibat aktivitas olahraga berupa cedera lutut. Cedera ini termasuk satu dari 40 kasus bedah ortopedi. Terbanyak terjadi pada sendi dan tulang rawan (retak), termasuk sakit dan nyeri yang terkait dengan tempurung lutut. Risiko tinggi terjadi pada pelari, perenang, step aerobic, pesepakbola, pebasket, pevoli, dan atlet cabang atletik. Ini karena lutut menjadi tumpuan, sehingga berpotensi terkena arthritis.
♦ Pencegahan: Kenakan sepatu khusus dengan sol lembut dan ganti sol secara teratur. Pilih sepatu sesuai jenis olahraga dan mampu menopang berat tubuh. Istirahatkan kaki dalam jangka tertentu (minimal 2 x 24 jam) untuk mencegah beban berlebihan pada anggota tubuh. Jika lutut cedera, kompres es selama 20 menit untuk             menghindari peradangan.
Anda dapat mengurangi kesempatan dan keparahan cedera lutut :
~ pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
~ tingkatkan program latihan anda secara bertahap dengan menambah frekuensi, durasi dan intensitas, tapi jangan melampaui batas nyeri.
~ rawatlah kesehatan secara general dan perkuat tubuh bagian bawah dan flexibilitas (terutama calf, quadricep dan hamstring).
~ berlatih berdiri dengan satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan anda dan kekuatan otot tungkai.


2.      Cedera bahu
 Sebanyak 20 persen cedera karena olahraga terjadi pada bahu, termasuk akibat salah posisi, salah urat, dan ketegangan otot. Olahraga yang rentan menimbulkan cedera ini yaitu tenis, renang, angkat beban, bisbol, dan voli. Penyebabnya, aktivitas berlebih dan gerakan yang salah di daerah bahu sehingga mengenai tendon (urat). Gejalanya nyeri, kaku pada bahu, otot terkilir,hingga tulang retak.
♦ Pencegahan: Untuk olahraga yang rentan benturan (misalnya bisbol) gunakan pelindung khusus.
♦ Pengobatan : Secara umum, pemulihan cedera pada sendi bahu memerlukan waktu. Untuk mempercepat waktu pemulihan agar Anda dapat berlatih kembali, gunakan formula RICE (Rest atau istirahat; Ice atau kompres dengan es; Compression atau beri tekanan dengan menggunakan membalutnya dengan perban khusus; dan Elevation atau tinggikan bagian yang mengalami cedera). Penyembuhan jaringan lunak, seperti bahu, seringkali membutuhkan waktu antara 4 hingga 6 minggu
3.       Cedera otot    pergelangan     kaki
Banyak terjadi pada pesebakbola, pemain hoki, pebasket, dan pevoli karena gerakan seperti melompat, berlari, dan berhenti mendadak menyebabkan           tendon             terjepit.
♦ Pencegahan: Perkuat pergelangan kaki dengan naik turun tangga atau olahraga sejenisnya. Memakai pelindung kaki tidak menjamin keselamatan, tapi meminimalkan risiko.
♦ Pengobatan : Teknik pengobatan untuk cedera ringan :
a.    Cubit tekan kuku dan sendi jari kaki yang terserang, ulangi 2-3 kali.
b.    Rangsang ringan dan totok garis rangsang kaki bagian depan.
c.     Menekan dan meremas bersama titik-titik selama 3-5 menit
d.    Taruh jempol pada titik 8 : bawah mata kaki luar, dan jari-jari lain       pada titik 4:Bawah mata kaki dalam, cengkram jari kaki dengan tangan lain.
Pasien menekuk lutut, kemudian tarik kaki dengan kedua tangan, ulangi 2-3 kali sampai terdengar sua
ra. Tekan punggung kaki untuk hentikan rasa sakit.
e.    Letak jempol pada titik 9 : 8 jempol diatas mata kaki/pergelangan kaki,
Dorong ke bawah sampai titik 10 : tengah pergelangan kaki, tekan titik 10 selama 30-60 detik, ulangi 3-5 kali.
f.      Letakkan kepalan tangan pada titik 9, dorong kearah punggung kaki,     ulangi 5-10 kali.
g.    Letakkan jempol pada titik 11, tekan dan putar titik 11: lekukan depan mata kaki luar.
h.    Letakan jempol pada titik 8, dorong jempol sampai jari kelingking kaki, kemudian kelingking dibengkokan, ulangi gerakan 2 – 5 kali.
i.       Letakan 4 jari pada pergelangan kaki, jempol tangan yang lain pada titik 10 diremas 4 jari menyisir ke bawah sampai jari-jari kaki, ulangi gerakan selama 1 menit
j.      Letakan kedua jempol tangan pada titik 12 : tengah perut betis, tekan ke bawah sampai tendon Achilles, tekan tendon kuat-kuat selama 10-30 menit. Lalu lanjutkan menekan sepanjang telapak kaki sampai titik 13 (pada 1/3 bagian atas telapak kaki).
k.     Ulangi prosedur d, tetapi kali ini diputar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, sambil meremas titik-titik. Ulangi 10-30 kali untuk setiap arah
4.      Cedera paha
 Sepakbola, hoki, basket, olahraga dengan raket, dan voli. Selain daerah paha terasa nyeri yang sangat, juga terjadi pembengkakan pada otot paha.
♦ Pencegahan: Peregangan sebelum berlatih, berlatih dengan intensitas bertahap, latihan menguatkan daerah kaki terutama paha.
♦ Jika seseorang mengalami cedera otot paha, maka yang dapat dilakukan adalah:
• Yang paling utama adalah mengistirahatkan otot yang terlibat.
• Mendinginkan dengan es daerah yang sakit, terutama pada awal-awal      cedera.
• Menekan daerah yang sakit dengan perban elastis.
• Memakai tongkat jika timbul rasa nyeri saat berjalan.
• Meregangkan dengan perlahan paha dan pinggul.
• Terapi fisik.
• Operasi, dilakukan jika terbukti otot mengalami robekan.

1 komentar:

  1. Can Titanium Rings be Resized? - The Titanium Art Tool
    The Titanium titanium apple watch rings are resin titanium undertaker made with a solid stainless steel core and a titanium wedding band metal edge. The titanium grey Titanium rings are made of titanium stainless steel titanium bracelet and a ceramic

    BalasHapus